Selasa, 03 November 2009

HATI - HATI, WAHABY CARI PENGIKUT DI MASJID - MASJID

Berkembangnya gerakan Wahabi di Indonesia dikarenakan mereka sangat serius dalam mencari pengikut di masjid-masjid. Kelompok ini disinyalir mengembangan ajaran-ajaran radikal dan pemahaman yang salah tentang jihad.

Warga Nahdlatul Ulama (NU) harus lebih mengintesifkan da’wahnya di masjid-masjid untuk menghalau perkembangan gerakan itu, serta mencermati perkembangan agama di kota-kota besar. Demikian dikatakan Wakil Kepada Badan Intelijen Negara (BIN) As’ad Said Ali.

“Kalau kita sadari besarnya gerakan semacam wahabi di Indonesia dikarenakan mereka sangat serius dalam berdakwah di masjid-masjid. Sementara warga NU masih kurang serius,” katanya saat menjadi keynote speaker dalam acara halaqoh alim Ulama NU Jateng-DIY yang digelar di Pesantren Raudlatuth Thalibin Bendan Kudus, Ahad (1/11) kemarin.

Menurutnya, untuk menangkal terorisme yang sedang berkembang di negeri ini, NU perlu memperkuat sikap kebangsaan serta pemahaman ma’na jihad secara benar terhadap warganya.

Dikatakan As’ad, makna jihad yang sedang berkembang belakangan ini adalah jihad yang berarti qital (membunuh) sebagaimana yang termaktub dalam kitab yang ditulis Sayyid Qutub, penerus ajaran Wahabi yang menjelma dalam gerakan Ihwanul Muslimin.

Dikatakan As’ad, Saat ini NU berada dalam kepungan aliran maupun gerakan yang berseberangan dengan ideologi NU seperti radikalisme dan ektremisme agama, neoliberalisme, sosialisme , sekularisme, dan komunisme.

“Oleh karena itu, posisi NU dituntut menjadi gerakan Islam yang substantif, dimana keberadaan NU sebagai pembawa rahmatal lil alamin yang bisa dirasakan oleh umat,” tegasnya. (adb)

Courtesy : NU ONLINE